Rabu, 09 Juli 2014

Pangeran Bintang *8



Lampion Maroko

Tidak terasa aku meninggalkan lautan kisahku tentangmu yang sudah tidak kuungkit lagi ya pangeran bintang. Hari-hari kemarin aku sudah merasa lega bisa mengatur rindu dengan cara sederhana. Tidak bercerita kepada dinding-dinding maya, merasa sendiri tapi sungguh mengasyikkan.
 
 Apa kabar pangeran bintang?

Malam ini aku ingin menulis tentang aku yang kembali dari perantauan yang menikmati nikmatnya ramadhan di rumah, aku ingin menulis semaraknya pesta rakyat yang akan dilaksanakan di negeri ini, dan aku ingin menulis bahwa aku masih merindukanmu. Sungguh rasa itu bahagia. Sederhana tapi sungguh luar biasa nikmatnya.

Kau tahu, dulu di perantauan aku hidup sendiri. Tak ubahnya kau juga. Jauh dari keluarga, tapi tujuan kita sama. Ya, kita sama-sama mencari ilmu. Kita tidak ingin menjadi orang yang merugi. Walau kita (manusia) sebenarnya menjadi pelayan ilmu. Memang benar yang dikatakan Imam Syafi’i bahwa ketika kita merantau atau berkelana kita akan menemukan kemuliaan yang berharga bagaikan emas permata.

Apa kabar pangeran bintang?

Sungguh senangnya hatiku, bulan ini bulan ramadhan yang belum aku nikmati sebelumnya. Menjadi paling muda dan belum menikah diantara para ibu-ibu setengah baya. Iya setiap malam kita melafadzkan ayat-ayat Alloh. Yang biasanya setiap ramadhan aku nikmati di perantauan dan hanya melafadzkan ayat-ayat Alloh di gubuk kecil bukan di masjid. Aku sunggguh senang bisa kembali ke rumah ini menikmati hawa pohon pisang didekat rumah. Aku menikmati setiap detik bersama keluargaku pada momen ramadahan ini. Aku masih bisa mengingat sebelum aku pergi berkelana dahulu. Melafadzkan ayat-ayat Alloh di mushola dekat rumah dengan para teman-temanku dan ibu-ibu setengah baya. Dan itu dulu sebelum akhirnya aku pindah rumah yang dekat bau pedesaan yang alami ini. Sungguh aku menikmati momen-momen yang hanya sebentar ini.

Ditengah ramadhan, negeri kita juga merayakan pesta demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Bagaimana pendapatmu pengeran bintang tentang pesta rakyat ini? Kita akan mempunyai pemimpin baru yang akan memimpin negeri ini dengan jumlah penduduk terbayak nomor empat sedunia, penduduk Islam terbanyak dunia, dan mempunyai ribuan pulau. Mungkin tujuan kita mungkin sama, sama-sama menginginkan negera kita lebih baik lagi. Semoga kita bisa menjaga harkat dan martabat negeri ini. Semoga kita putra-putri bangsa yang bisa mengabdikan pada negeri ini. Semoga hasil dari pesta rakyat bisa diterima oleh semua khayalak tidak ada pertengkaran, permusuhan, perpecahan. Semoga kita tetap bhineka tunggal ika. Kurasa kau juga setujukan yang aku katakan pangeran bintang. Dan siapapun pemimpinnya itulah pemimpin kita. Bagaimana rasanya kau bisa terlibat langsung di negara sendiri untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden setelah kau lama meninggalkan negeri ini pangeran bintang? Semoga pelaksanaan dan apapun hasilnya tidak mengubah nilai ramadhan tahun ini. RAMADHAN KAREM!!

O.. Pangeran bintang

Masih sama malam ini yang menjelang pagi aku masih bisa merasakan hatiku merindukanmu. Dan hari-hari lalu aku membuka dinding mayamu kembali untuk mengingat kembali yang pernah kau ucapkan. Walau sebenarnya aku tahu tapi aku lupa (sama saja kosong).Ternyata itu berguna, ternyata itu benar, dan ternyata itu ilmu. Sungguh aku berterima kasih padamu. Darimu aku mulai membaca-membaca lagi, mencari yang berkaitan yang pernah kau ucapkan, mencari istilah sulit yang kau gunakan, mencari arti apa makna yang kau ucapkan untukku. Aku sedikit demi sedikit belajar. Tapi banyak pertanyaan yang ingin aku tanya setelah aku mendapatkan apa yang aku baca. Kiranya kau hadir didinding-dinding maya lagi dan kau bisa menyapaku, pastinya banyak pertanyaan yang aku tanyakan kepadamu. Sungguh aku merindukanmu pangeran bintang.

Jikalau ada orang yang lebih darimu, lebih mengerti, berilmu dan bersabar. Pasti aku akan bisa melupakanmu. Tapi aku belum menemukan sosok itu. Masih padamu, iya, hatiku masih merindukanmu.

Pangeran bintang..

Masihkah ada harapan aku dan kamu? Bertemu tanpa sengaja, berbica seperti dahulu. Hanya Alloh yang tahu. Sudah aku bisikan kepadaNya bahwa aku rindu denganmu disetiap doaku.

O.. Pangeran bintang..

Selamat pagi, malam.



Kediri, 090714
0:11 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

eits jangan lupa ya komentarnya
*Green Star*