Senin, 22 September 2014

Pangeran bintang *13


Menunggumu seperti halnya aku menunggu musim hujan di negara Timur Tengah

Apa kabar hati?
Hati yang tergeledah dari pintu ruang-ruang yang sempit yang ingin mengutarakan perasaanya.

Rasanya sudah lama aku tak menyapamu. Rindu mungkin iya, dan terkadang rindu itu tidak muncul. Entah apa yang terjadi dengan hatiku. Tapi aku sungguh tak tahu.
Aku mungkin masih merindukanmu, tapi aku sungguh tidak tahu dengan hatimu.

Apakah mimpi semalam pertanda bahwa kau benar-benar akan dan kau meninggalkanku.

Ya Robb..

Aku tidak sanggup membuang hatiku yang telah lama tersimpan disanubari. Tapi apa daya jika kau sudah tetapkan di Lauhul Mahfudz bahwa dia bukan milikku.


Apa arti rindu ini, apa arti rasa ini
Cinta yang bermula dari setiap kepingan rindu demi rindu insan manusia menjadikan bola cinta dihatinya.
Apakah cintaku harus berakhir disini.
Apakah bisikan cintaku dipuncak doa akan menemui jalan yang lain.
Beri aku isyarat Y Alloh. Jika aku buta dengan isyaratmu, tolong bukakan pintu hatiku. Beri aku kesadaran agar aku mampu menerima smua ini. Memang iya aku harus menerima ini tanpa keluhan tapi setiap proses melupakan itulah hal paling menyiksa.

Ya Robb
Aku kemarin malam bermimpi dengannya.
Aku bertemu dengannya di penjara suci. Begitu sangat rindunya aku ingin bertemu dengannya. Begitu sangat bahagianya akhirnya aku bisa berjumpa langsung dengannya. Bahkan dimimpi aku merasa itu nyata bahwa aku sudah melihatnya.
Tepat dihadapanku dimemakai sarung dan kopyah dan berjalan menuju hadapanku dengan potongan rambut yang baru. Senyumnya sungguh membuat luluh. Siapa yang tidak ingin bersamanya? Imannya yang aku dambakan.

Selang berjalan dihadapanku, aku tersentak, waktu itu ada orang yang sudah aku kenal dan tiba-tiba membawa seorang gadis yang lebih baik dariku. Aku tidak tahu persis siapa dia, tapi dari jilbabnya aku melihat dia begitu cantik. Aku sempat iri dengannya kenapa kau dipertemukan dengan gadis itu. Ingin rasanya aku bertukar posisi, tapi bagaimanapun aku harus mengerti atas smua kejadian ini.

Gadis itu ternyata dijodohkan denganmu. Begitu terkejutnya aku. Begitu sangat kecilnya diriku. Ilmuku tak sebanding wanita itu. Ya Salam, begitu tersungkurnya aku seperti jongkong dipojok bumi dan memaki diriku bahwa aku tidak bisa sepertinya. Maapkan aku Ya Robb

Dimimpiku ketika kau sudah bertemu dengan gadis itu kau melakukan sesuatu hal yang ingin ku lakukan denganmu. Iya, kau semaan qur’an bersamanya disatu ruangan dan saat itu aku juga bersamamu. Tapi sepertinya kau tidak melihatku. Aku hanya mengamati begitu bahagianya kau, begitu senangnya kamu. Aku merasa sedih dan bahagia.

Aku kira mimpi itu apakah isyaratMu bahwa aku tidak harus menunggu dia Ya Robb.. padahal aku berharap aku bisa bertemu dengannya dimusim hujan yang akan datang.

Ketika senja dan gerimis berpihak denganku.
Aku masih setia menunggunya dengan hasil yang bisa berpihak denganku atau tidak.




Semarang, 09:08 am
200914